Soya
bean meal adalah
produk sampingan dari
proses pengolahan minyak kedelai. Soya bean
meal mengandung protein
kasar tertinggi (sekitar
44 – 45%) dibandingkan
pakan dari biji
– bijian pada
umumnya. Dalam proses pembuatan minyak
kedelai, yang diambil
hanyalah sedikit bagian
dari kedelai, dan sisanya
diolah menjadi bentuk
bungkil dengan menggiling ampas kedelai yang
dihasilkan, sehingga menjadi seperti
bubuk kasar yang kita kenal
dengan SBM atau Soya bean meal ini.
Komposisi nutrisi ditentukan oleh jumlah
serpihan kulit ari,
atau sekam yang
ditambahkan ke dalam ampas
serta sisa minyak
yang masih tertinggal.
Soya bean meal
juga mengandung berbagai macam asam
amino esensial, dan merupakan merupakan sumber
lisin, metionin, isoleusin,
leusin, arginine, glisin,
dan treonin.
Selain karena
tingginya kandungan protein,
konsistensi kandungan nutrisi dan
ketersediaannya sepanjang tahun
membuat Soya bean meal menjadi
produk unggulan. Karena para peternak menginginkan pakan dengan energi
tinggi, Soya bean meal juga memiliki
nilai lebih, karena
tidak ada pakan protein
dari tanaman yang
mengandung protein lebih
tinggi dari Soya bean meal. Ditambah lagi,
tidak ada pembatasan
jumlah penggunaan Soya
bean meal untuk pakan ternak. Hal inilah yang membuat Soya
bean meal menjadi bahan baku utama penyusun ransum ternak.
Meskipun Soya
bean meal merupakan produk
limbah dari pengolahan kedelai, namun keunggulan –
keunggulan yang dimiliki membuktikan bahwa Soya
bean meal mampu diandalkan
sebagai pakan ternak
dewasa ini. Penggunaaannya Soya
bean meal sendiri sangat
tergantung pada stok barang
dan harga di
pasaran. Sebagai contoh
ketika tepung ikan
jarang digunakan karena langka
dan harga melambung
tinggi, maka penggunaan Soya bean meal untuk pakan ternak bisa mencapai 15 – 20%. Persyaratan mutu
bungkil kedelai (Soya
bean meal) berdasarkan
SNI 01-4227-1996 ditunjukkan pada
tabel 1.
Tabel
1. Persyaratan Mutu Soya Bean Meal
No.
|
Komposisi
Kimia
|
Satuan
|
Mutu I
|
Mutu II
|
1
|
Air
(Maks)
|
%
|
12
|
12
|
2
|
Protein
kasar (Min)
|
%
|
46
|
40
|
3
|
Serat
kasar (Maks)
|
%
|
6,5
|
9
|
4
|
Abu
(Maks)
|
%
|
7
|
8
|
5
|
Lemak
(Maks)
|
%
|
3,5
|
5
|
6
|
Ca
|
%
|
0,2 – 0,4
|
0,2 – 0,4
|
7
|
P
|
%
|
0,5 – 0,8
|
0,5 – 0,8
|
8
|
Aflatoxin
(Maks)
|
ppb
|
50
|
50
|
0 comments:
Post a Comment